Hidup Laksana Roda Pedati
Heningnya malam tak sedingin duniaku
Hiruk pikuk pagiku tak seburuk hidupku
Kubuka album diri
Tak terasa banyak yang terjadi
Tak terkira banyak guratan kisah yang terurai
Ku coba menyulam kembali memori diri
Ternyata ada beragam ekspresi
Senyum kebahagiaan
Derai air matapun tak henti mengalir
Amarah yang meledak
Harapan yang terus terangkai
Peluh keringat di tubuh
Tersadar diri...
Hidup laksana roda pedati yang terus beputar
Ku akan berupaya tuk terus seimbang
Tak peduli celotehan negatif mereka pada tubuhku
Ku akan terus tegak berdiri
Ku akan terus bertahan meski badai taufan menerpa
Segenggam mimpi yang inginku jadi nyata
0 komentar:
Posting Komentar