Bukan Mauku
Bukan
mauku tinggal di sini
tahun
demi tahun
merayakan
lebaran
tahun
baru dan pawai
ketika
sejuta ketupat dan opor ayam
tertelan
dalam sejarah
Bukan
mauku bermukim di sini
lahir dan besar dalam asuhannya
hanya diam membisu tahan lara
menelan caci maki dan air mata
Bukan mauku singgah di sini
berdamai dengan impian diri
membunuh sunyi dan kejenuhan
perjalanan
Bukan mauku dimaafkan di sini
akan hadirku
anak manusia terlahirkan tanpa hak memilih
di bumi ini
ya bumi yang penuh kebisingan,
keributan dengan wajah-wajah yang putih
suarakan penolakan dalam kedipan mata
ku sepi dalam kesendirian
entah kapan beranjak?
akan badai taufan
dan gelombang yang berkepanjangan
menanti tibanya sang nahkoda#Coretan Pena Melda, Juni -Jakarta Selatan#
0 komentar:
Posting Komentar