Coretan Hitam Dunia Pendidikan di Indonesia
1.
Kewarganegaraan (1956)
2. Civics (1959)
3.
Kewarganegaraan (1962)
4. Pendidikan
Kewarganegaaraan (1968)
5. Pendidikan
Moral Pancasila (1975)
6. Pendidikan
Pancasila Kewarganegaran (1994)
7. Pendidikan
Kewarganegaraan (2003)
Kurikulum yang notabene
format pendidikan kita selalu berganti.
Dijaman sekarang masih perlukah
mata pelajaran Pancasila disekolah? agar mereka memahami makna toleransi dalam
keberagamaan.
Apa hanya perlu mata pelajaran
sejarah? agar tidak lupa sejarah Indonesia.
Perlukah mata pelajaran PUG
(pengarustamaan gender)? agar memahami kesetaraan.
Kegamangan
yang terjadi dalam menentukan garis garis besar sistem kurikulum yang acceptable kepada perkembangan zaman. Tanda
tanya yang terbesit Apa kurang prof dan DR bidang pendidikan di negeri ini?
SDM
kita banyak tapi yang punya kompetensi masih perlu dipertanyakan kebanyakan
masih berkutat pada ontologisnya. Ditambah dengan kompleksitas yang terjadi
dengan dunia pendidikan kita yang dipengaruhi oleh tema pergaulan global dengan
pasar bebasnya mau tidak mau berdampak pada segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga adanya pergeseran konsep
pendidikan nasionalisme kepada isme-isme versi barat atau Arab. Akibatnya
implementasi berbagai konsep pendidikan diluar hanya menjauhkan atau mencerabut
marwah ke Indonesia pada setiap generasi-generasi berikutnya.
Pendidikan
kita bersifat linear yaitu maju tanpa berkelanjutan tanpa batas tanpa
mengetahui akhirnya ujung bentuk masyarakat dan peradaban yang diinginkan.
Peran Pemerintah yang menjadi tanggung jawabnya untuk menjamin pendidikan bagi
warga negaranya bukan sekedar Alokasi anggaran tetapi perlu melihat kekulturan.
Perlu ingat kembali pada gagasan Ki Hajar Dewantara "Ing ngarsa sung tulada, ing madya
Mangun karsa, tut Wuri handayani".
Pendidikan
menjadi keprihatinan menjadi komersialisasi dan radikalisasi atau ideologi
transnasional dalam sistem pendidikan kita sehingga perlu filterisasi dan
revitalisasi
Tidak ada manusia yang
menyembah pendidikan. Mendapatkan hasil terbaik dalam pendidikan. Tidak ada
pendidikan manusia yang sempurna tanpa melawan pendidikan.
Pendidikan bukanlah
pembodohan menjadikan robot. Tapi pendidikan adalah pembebasan.
Karena tinta seorang
yang berpengetahuan lebih suci daripada darah seorang martir.
0 komentar:
Posting Komentar